(FWA 2025/07/04)Banyak industri di Taiwan akhir-akhir ini sangat kekurangan tenaga kerja. Pada bulan Juni, Foreign Workers News Agency (FWA) melakukan survei, menanyakan kepada operator agensi tenaga kerja tentang pengamatan mereka terhadap industri yang menghadapi kekurangan dan rekomendasi kebijakan mereka. Sekitar 67% responden menyarankan untuk membuka pekerjaan pembersihan kepada pekerja migran, sementara 56% merekomendasikan penempatan mereka di sektor logistik. Industri akomodasi, yang menduduki peringkat pertama tahun lalu, turun ke posisi ketiga tahun ini dengan 48%.
Kesenjangan tenaga kerja di industri akomodasi adalah salah satu yang paling signifikan di antara semua industri yang mengalami kekurangan. Administrasi Pariwisata memperkirakan kekurangan sekitar 5.000 hingga 6.000 pekerja. Pasar pariwisata domestik belum sepenuhnya pulih, dan operator bergulat dengan kekurangan tenaga kerja, yang memengaruhi perencanaan jangka panjang.
Tahun lalu, Kementerian Tenaga Kerja (MOL) mengizinkan siswa Tionghoa perantauan atau siswa asing lulusan Taiwan dengan gelar associate atau lebih tinggi untuk bekerja di layanan akomodasi, tetapi hingga akhir Mei, hanya satu orang yang menerima tawaran tersebut. Administrasi Pariwisata baru-baru ini mengungkapkan rencana untuk secara kondisional membuka sektor akomodasi bagi pekerja migran melalui proyek-proyek khusus. Namun, Kementerian Tenaga Kerja hanya menanggapi bahwa diskusi antar-kementerian sedang berlangsung, dengan arah kebijakan yang berfokus pada menarik lebih banyak pekerja terampil dari luar negeri.
Mengenai masalah ini, lebih dari 50% operator agensi tenaga kerja yang disurvei oleh FWA percaya bahwa pengenalan personel terampil dari luar negeri oleh pemerintah dapat membantu mengurangi kekurangan tenaga kerja di industri akomodasi. Namun, 33,3% dari operator yang disurvei percaya itu tidak akan membantu, dan 14,8% tidak yakin apakah itu akan efektif.
Analisis lebih lanjut tentang potensi hambatan kebijakan mengungkapkan bahwa 55% responden percaya siswa asing tidak bersedia terlibat dalam pekerjaan tingkat dasar, dan 52% merasa bahwa bisnis kekurangan kemauan atau kemampuan untuk menanggung gaji yang lebih tinggi. Selain itu, 40,7% responden percaya bahwa memperkenalkan personel terampil sedikit memberikan manfaat bagi industri agensi tenaga kerja, yang memengaruhi efektivitas kebijakan.
近來臺灣許多產業頻喊缺工,外勞社6月展開問卷調查,詢問人力仲介業者對缺工產業的觀察與政策建議;約67%的受訪者建議開放移工從事清潔工作,56%的受訪者則建議開放移工投入物流業,去年排名居首的旅宿業今年降至48%,位居第三。
旅宿業的人力缺口在各缺工產業中名列前茅,據觀光署估計缺工人數約5-6千人。國內旅遊市場尚未恢復,業者同時受缺工所苦,影響長期規劃。
勞動部去年開放副學士以上畢業僑外生可從事旅宿服務工作,不過至5月底僅1人投入。觀光署日前透露將有條件專案開放旅宿業移工;但勞動部僅回應正跨部會研議中,以延攬更多海外技術人力為政策方向。
對此,外勞社的問卷調查中,有超過5成的業者認為政府引進海外技術人員,能有助於改善旅宿業缺工問題;不過也有33.3%的受訪業者則認為沒有幫助,14.8%表示不清楚是否能產生效益。
進一步分析政策可能受阻的因素,55%的受訪者認為外籍學生沒有意願從事基層工作,52%的受訪者則認為企業缺乏意願或能力負擔較高薪資;40.7%的受訪者則認為引進技術人員對人力仲介產業效益不高,影響政策效果。