(FWA 2025/05/27) Chou Yung-hui, Direktur Jenderal Administrasi Pariwisata, Kementerian Transportasi dan Komunikasi Taiwan (M.O.T.C.), menyebutkan pada 27 Mei bahwa pekerja migran akan diizinkan masuk ke industri perhotelan melalui proyek khusus dan bersyarat. Menanggapi hal ini, Kementerian Tenaga Kerja (MOL) menyatakan bahwa dalam isu pembukaan tenaga kerja lintas negara, prinsip utama adalah memprioritaskan hak-hak pekerja lokal.
Sambil mempertimbangkan kebutuhan tenaga kerja industri, MOL akan berupaya merekrut lebih banyak tenaga kerja terampil dari luar negeri di masa depan. Mengenai apakah industri terkait akan dibuka, hal ini masih dalam pembahasan dan evaluasi dengan berbagai kementerian terkait, dengan pertimbangan yang paling komprehensif akan diambil.
Industri perhotelan Taiwan telah lama mengalami kekurangan tenaga kerja, terutama untuk staf kebersihan kamar. Pelaku industri selalu berharap pemerintah dapat mengizinkan penggunaan pekerja migran asing. Namun, pada Agustus 2024, MOL telah mengizinkan siswa Tionghoa perantauan dan siswa asing lulusan untuk bekerja di sektor perhotelan, dengan gaji bulanan awal NT$30.000. Jika pemberi kerja bersedia memberikan gaji bulanan tidak kurang dari NT$35.000, maka persyaratan pelatihan dapat dibebaskan.
Chou Yung-hui dalam wawancaranya menunjukkan bahwa pembukaan pekerja migran untuk sektor perhotelan kali ini kemungkinan akan dimulai dengan pendekatan proyek khusus. Karena hak-hak pekerja domestik juga harus dilindungi, saat ini sedang dibahas beberapa persyaratan untuk mempekerjakan pekerja migran. Misalnya, pekerja migran harus lulus tes bahasa dan dapat berbicara bahasa Inggris atau Mandarin. Selain itu, pemberi kerja harus memprioritaskan perekrutan pekerja domestik, seperti pekerja paruh baya dan wanita. Selanjutnya, Administrasi Pariwisata akan berdiskusi lebih lanjut dengan asosiasi hotel dan pelaku industri. Jika memungkinkan, uji coba dapat dimulai pada paruh kedua tahun ini sesuai dengan metode Kementerian Tenaga Kerja.
Chou Yung-hui juga menyatakan bahwa mereka terus mengadakan pertemuan formal dan informal dengan pelaku industri perhotelan. Mengenai masalah kekurangan tenaga kerja, mereka masih terus menggunakan cara-cara seperti mempekerjakan siswa Tionghoa perantauan dan siswa asing, yang juga dapat mengurangi tekanan kekurangan tenaga kerja bagi pelaku industri.
Diketahui, Kementerian Tenaga Kerja telah membahas kekurangan tenaga kerja di berbagai industri di Yuan Eksekutif. Proposal yang diajukan oleh Administrasi Pariwisata juga telah dibahas di Yuan Eksekutif baru-baru ini, namun belum resmi final.
臺灣交通部觀光署長周永暉27日提到將有條件的專案開放移工給旅宿業;對此,勞動部回應,在跨國勞動力開放的議題上,一直是秉持本國勞工權益優先的原則,在兼顧產業用人的需求,未來會朝向延攬更多海外技術人力,至於相關產業是否開放,還在和各主管部會研議評估中,會做最周全的思考。
臺灣旅宿業長期缺工,尤其是房務清潔人員,業者一直希望政府可以開放使用外籍移工,但勞動部2024年8月開放已畢業僑外生可以從事旅宿工作,初聘每月薪資3萬元,若雇主願意給予每月薪資不低於3.5萬元,則可以免除訓練資格。
周永暉27日受訪時指出,此次旅宿移工開放的方式應該會是朝向專案方式先行,由於還要兼顧本勞權益,所以目前研議僱用移工必須要有些條件,例如移工需經過語言的測驗,要會說英文或中文等,另外雇主要先僱用本國勞工,像是中高齡、婦女優先等,後續觀光署還會再跟旅館公會以及業者進行討論,如果可行的話,下半年就可以照勞動部的方式試行。
周永暉說,目前也持續有與旅宿業者進行正式與非正式的開會討論,至於缺工問題,目前還有僑外生與外籍生的方式持續進行,這樣也能減輕業者缺工壓力。
據悉,勞動部對各產業缺工已多次在行政院開會,觀光署所提方案,日前也在行政院討論過,但尚未正式定案。