(FWA 2025/03/20)Taiwan menghadapi tren jangka panjang berupa penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua. Pada tahun 2024, jumlah kelahiran turun menjadi 135.000, dan angkatan kerja juga menunjukkan tanda-tanda penuaan, mengindikasikan kekurangan tenaga kerja di masa depan. Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan global yang ketat untuk mendapatkan talenta, ditambah dengan kemajuan teknologi digital dan transisi net-zero, telah menyebabkan tantangan di mana kualitas dan kuantitas keterampilan talenta tidak memenuhi kebutuhan pembangunan industri. Isu-isu ini akan membatasi peningkatan dan transformasi industri, yang pada gilirannya akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kekuatan nasional secara keseluruhan.

Transformasi cerdas dan digital telah menjadi pendorong utama untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Analisis menunjukkan bahwa industri dengan tingkat aplikasi AI yang tinggi menunjukkan tingkat pertumbuhan produktivitas tenaga kerja lebih dari 4,8 kali lebih tinggi dibandingkan industri lain. Bersamaan dengan itu, lapangan kerja di industri rendah karbon dan yang membutuhkan keterampilan profesional AI meningkat pesat. Permintaan akan keterampilan di posisi terkait AI juga berkembang dengan kecepatan yang semakin cepat. Industri layanan informasi Taiwan saja melihat peningkatan rata-rata tahunan sekitar 5.000 hingga 6.000 permintaan baru untuk profesional AI.

Menanggapi permintaan akan talenta AI, Kementerian Urusan Ekonomi(MOEA) berencana untuk mengolah 200.000 profesional AI antara tahun 2025 dan 2028, dengan target tahunan 25.000 talenta domestik. Melalui “Program Pembinaan Bakat 2+4” (dua tahun pembinaan, empat atau dua tahun bekerja di Taiwan), rencana ini bertujuan untuk menarik 25.000 pelajar asing setiap tahun untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja. Inisiatif ini dimulai pada tahun 2024, dan hingga Januari tahun ini, 62.488 individu telah dilatih. Rencana masa depan juga mencakup integrasi robotika dan AI generatif untuk meningkatkan produktivitas.

Mengenai bimbingan perusahaan, pada tahun 2024, total 2.228 perusahaan dibimbing dalam mengadopsi aplikasi AI. Untuk tahun 2025, Kementerian bertujuan untuk meningkatkan tingkat penetrasi aplikasi AI di sektor manufaktur dari 12,3% menjadi 20% dan memberikan bimbingan baru kepada 10.000 produsen lainnya. Tujuan utamanya adalah meningkatkan tingkat penetrasi aplikasi AI menjadi 50% pada tahun 2028.

國發會報告指出,台灣邁入長期少子女及高齡化發展趨勢,2024年出生數已減至13.5萬人,勞動力結構也呈現老化現象,未來可預期勞動力將出現短缺。近年國際間競逐人才激烈,加上數位科技及淨零轉型發展,導致人才技能之質量不符產業發展需求等諸多挑戰,將限縮產業升級轉型,進而影響經濟發展及整體國力。

智慧化、數位化已成為提升企業生產力的關鍵驅動力,分析指出,高AI應用的產業,其勞動力產值成長率相較其他產業高出4.8倍以上。同時,低碳排行業和具備AI專業技能之職缺正快速增長,且AI相關職位的技能需求變化速度也愈來愈快,臺灣資訊服務業對AI專業人才的需求平均每年新增約5~6千人。

因應AI人才需求,經濟部預計2025年至2028年培育20萬名AI人才,每年培養2.5萬名國內人才;藉由2+4人才培育方案(培育2年,留台工作4年或2年),規劃每年招攬2.5萬名海外生,解決國內人力不足問題。此項方案113年已先行啟動,截至今年1月共培訓6萬2,488名,未來也將藉由機器人與生成式AI的整合提高生產力。

企業輔導方面,113年共輔導2,228家企業導入AI應用,114年預計將製造業AI應用普及率由12.3%提升至20%,並新增輔導1萬家廠商,目標117年將AI應用普及率提升至50%。